Farah adalah seorang ibu rumah tangga dengan background pendidikan psikologi, mempunyai pengalaman kerja dibidang public speaking dan coaching. Setelah menikah, Farah pindah dari surabaya ke palembang mengikuti suaminya bekerja. Namun Farah ingin tetap berkarir walaupun dari rumah. Farah mulai mencari di intenet, pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang namun bisa dikerjakan dirumah. Akhirnya Farah menemukan channel YouTube Remote Skill Academy. Setelah menyimak Remote Skill Academy di youtube, akhirnya Farah memutuskan mencari tahu apa saja program bootcamp di Remote Skill Academy.
Farah awalnya awam dengan pekerjaan Virtual Assistant, setelah mendapat banyak masukan dari RSA, akhirnya Farah memutuskan bergabung dengan kelas bootcamp Virtual Assistant Remote Skill Academy selama 8 minggu, dengan kelas live 3x seminggu.
Di kelas VA Bootcamp, Farah diajarkan banyak hal, mulai dari belajar AI, apa saja tools yang menunjang pekerjaan Virtual Assistant. Di kelas, Farah bisa langsung bertanya dengan trainer dan temen-temen kelasnya aktif banget, bahkan sampai sekarang masih saling kontak mengkontak.
Kelas bootcamp punya grup tersendiri, jika ada info baru, antar member grup bisa saling info satu sama yang lain. kalau peserta bootcamp tidak sempat ikut kelasnya pun tetap bisa akses kelasnya karena lifetime, jadi para peserta bisa terus akses kelasnya selamanya.
Salah satu yang mengesankan Farah adalah selain para trainer yang sharing langsung pengalaman kerja mereka, semua peserta mendapatkan kesempatan intership magang sebagai Virtual Assistant selama 10 hari langsung dengan klien real.
Farah mendapatkan kesempatan intership dengan Kak Lia selaku CMO Remote Skill Academy, ia mendapatkan tugas untuk scheduling event untuk klien, melihat siapa calon potensial partner Remote Skill Academy dan membuat caption instagram Remote Skill Academy.
Menurut Farah, pengalaman singkatnya menjadi VA sangat menyenangkan. Farah menjadi tahu bagaimana menjadi seorang Virtual Assistant sebelum terjun bekerja di dunia Virtual Assistant sesungguhnya. Dari intership, dia mendapatkan feedback kinerjanya langsung dari klien.
Setelah Farah lulus dari bootcamp Virtual Assistant Remote Skill Academy, dia melihat portofolionya masih sedikit, merasa tidak percaya diri apply ke upwork dan lainnya. Tapi setiap hari melihat temen-temen saling kasih support, membuat muncul rasa percaya diri mencoba apply kerja remote, karena awalnya memang ingin bekerja dari rumah. Setelah Farah memasukan lamaran kerja remote, ada yang sudah diinterview, namun belum lulus, akhirnya alhamdulillah Farah mendapatkan juga kerja remote.
Sekarang Farah sudah bekerja secara remote menghandle sosial media klien. Sekarang Farah kerja tidak perlu menerjang macet. Kerja dari rumah, sambil dekat dengan anak, waktu kerja fleksibel, waktunya terserah kita, yang penting klien dapat hasil kerja dengan baik. Selain Farah mendapatkan uang dari hasil kerja remote, yang penting punya dia waktu dengan keluarganya.
Virtual Assistant pekerjaannya apa saja?
VA membantu klien secara remote sehingga klien punya banyak waktu untuk mengembangkan bisnisnya ataupun hal lain. Contoh pekerjaan Virtual Assistant seperti membantu klien menghandle sosial medianya, ada yang bantuin schedule event, ada yang membuat artikel, dan sebagainya.
Farah mendapat pekerjaan dari klien Inggris, yakni menghandle linkedin klien. Pekerjaan Virtual Assistant tidak melihat umur, karena yang dilihat klien adalah VA yang bisa kerja dengan team klien dan umur tidak berpengaruh untuk pekerjaan VA. Farah enjoy dulu menangani satu klien untuk menambah portofolionya.
Teman-teman ingin seperti Farah dan bergabung dengan komunitas remote worker di Indonesia?
Teman-teman yang ingin bergabung di kelas Bootcamp Virtual Assistant Remote Skill Academy (RSA), langsung klik di sini. Di RSA ada banyak sekali digital skill yang dapat dipelajari dari nol terlepas dari latar belakang pendidikan ataupun pekerjaan sebelumnya. Sudah banyak alumni RSA yang juga ibu rumahtangga menjadi remote worker secara internasional, termasuk Farah yang juga seorang ibu rumahtangga. Mereka akhirnya dapat menemukan karir yang cocok dengan ritme hidup seorang ibu. Mereka dapat tetap menemani tumbuh kembang anak mereka dari usia dini tanpa perlu sering meninggalkan rumah, karena pekerjaan remote biasanya memiliki waktu kerja yang fleksibel.
Penulis: Kak Efni